Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kembali menjadi sorotan tajam publik! Keputusan kontroversial yang mengharuskan anggota Pasukan Pe...
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kembali menjadi sorotan tajam publik! Keputusan kontroversial yang mengharuskan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri melepas jilbab saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN) memicu gelombang kritik dari berbagai kalangan. Mengapa kebijakan ini dianggap bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan hak beragama? Baca selengkapnya untuk mengetahui fakta-fakta yang menghebohkan!
18 Paskibraka putri yang biasanya mengenakan jilbab saat pengukuhan di IKN, Kalimantan Timur, terlihat tanpa jilbab. Ini memancing reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah tokoh agama lainnya. Apakah ini bentuk pemaksaan atau kesepakatan sukarela?
Ketua MUI Bidang Dakwah, Cholil Nafis, bahkan mengecam kebijakan ini dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak Pancasilais. Bagaimana dengan tanggapan BPIP? Mereka mengklaim bahwa keputusan ini diambil demi mematuhi peraturan yang telah disepakati, namun benarkah demikian?
Tidak hanya itu, tokoh-tokoh besar lainnya seperti Ketua PBNU Gus Fahrur dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, juga angkat bicara. Mereka menilai kebebasan beragama harus dihormati dan larangan penggunaan jilbab ini merupakan bentuk pemaksaan yang tak relevan.
Dalam situasi yang semakin memanas, Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bahkan meminta agar Kepala BPIP dicopot dari jabatannya. Kritik tajam juga datang dari anggota DPR Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, yang menyebut BPIP telah melukai publik dengan kebijakan tersebut.
Apakah BPIP akan mengubah kebijakan ini? Akankah kritik yang datang dari berbagai kalangan membawa perubahan? Simak informasi lengkapnya di sini dan jangan lewatkan fakta-fakta yang tak terduga!
Ingin tahu lebih banyak? Klik sekarang dan ikuti perkembangan berita ini lebih lanjut!
Tidak ada komentar
Opedi memerlukan kritik dan saran dari sobat Opedi demi kelangsungan blog ini.
Buat yang sekadar ingin komentar dipersilahkan.
Budidayakan berkomentar dengan perkataan yang baik.