True
GRID_STYLE
TRUE

Breaking News

latest

Advertisement

Geger! Tragedi PPDS Bunuh Diri Dijadikan Promosi Film, Joko Anwar dan Ernest Prakasa Murka: "Produser Tak Punya Hati!"

Kamu nggak bakal percaya apa yang terjadi di industri perfilman Indonesia kali ini. Tragedi memilukan seorang dokter peserta Program Pendid...


    Kamu nggak bakal percaya apa yang terjadi di industri perfilman Indonesia kali ini. Tragedi memilukan seorang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), Aulia Risma Lestari, yang diduga bunuh diri karena bullying, kini malah jadi bahan promosi sebuah film. Iya, kamu nggak salah baca.

    Sebuah rumah produksi yang dikenal dengan kontroversinya, Dee Company, bikin geger media sosial. Postingan Instagram mereka, yang mempromosikan film 'Dosen Ghaib' dengan memanfaatkan tragedi ini, langsung bikin netizen naik pitam. Bahkan, sutradara terkenal Joko Anwar nggak bisa nahan emosinya.

    "Nggak ada promo film yang lebih menjijikkan selain menggunakan tragedi orang untuk promosi film yang sama sekali nggak ada korelasinya," tulis akun X @jus10hendricks, sambil menyertakan unggahan Instagram story Joko Anwar yang geram dengan kelakuan rumah produksi ini.

    Tapi nggak cuma Joko Anwar yang murka. Ernest Prakasa juga ikut menyindir rumah produksi tersebut. Menurut Ernest, produser ini memang sudah dikenal buruk track record-nya. Kamu pasti penasaran siapa sosok produser yang disindir Ernest, kan?

    "Lagi pada heboh sama kelakuan produser yang kontroversial itu. Jujur, kalau lo lihat track record dia dari dulu, yang barusan ini mah enggak ada apa-apanya," tulis Ernest di X, bikin netizen langsung berasumsi siapa yang dimaksud.

    Nama Dheeraj Kalwani pun mencuat. Produser yang dikenal dengan film-film penuh kontroversi seperti 'Skandal Cinta Babi Ngepet' dan 'Darah Janda Kolong Wewe', kini kembali disorot karena dianggap tak beretika dalam memanfaatkan tragedi orang lain untuk kepentingan bisnis.

    Bahkan, setelah ramai-ramai dikritik, unggahan kontroversial tersebut akhirnya dihapus. Tapi apakah permintaan maaf akan menyusul? Atau mereka akan kembali dengan strategi promosi yang lebih mengejutkan?

    Bagaimana pendapat kamu tentang cara rumah produksi ini memanfaatkan tragedi untuk kepentingan film? Tinggalkan komentarmu dan jangan lupa share artikel ini ke teman-temanmu!

    Tidak ada komentar

    Opedi memerlukan kritik dan saran dari sobat Opedi demi kelangsungan blog ini.
    Buat yang sekadar ingin komentar dipersilahkan.
    Budidayakan berkomentar dengan perkataan yang baik.

    Advertisement