Dalam kabar yang menggemparkan jagat maya, Cut Intan Nabila, seorang mantan atlet anggar dan ibu dari tiga anak, mengungkap pengalaman pah...
Dalam kabar yang menggemparkan jagat maya, Cut Intan Nabila, seorang mantan atlet anggar dan ibu dari tiga anak, mengungkap pengalaman pahitnya sebagai korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya, Armor. Unggahan video di akun Instagramnya, @cut.intannabila, pada 13 Agustus 2024, telah menyulut emosi netizen dan selebgram terkemuka di Indonesia.
Kasus ini menjadi viral dengan cepat, menarik perhatian luas dari berbagai kalangan. Komentar negatif berhamburan di media sosial, banyak yang mengecam tindakan keji Armor. Beberapa selebriti dan influencer pun tak bisa menahan amarahnya, bahkan ada yang terang-terangan menghina Armor di depan jutaan pengikutnya.
Namun, yang lebih mengejutkan, Cut Intan juga mengungkap bahwa KDRT bukan satu-satunya hal mengerikan yang ia alami. Armor ternyata telah berselingkuh dan melakukan kekerasan berulang kali selama lima tahun pernikahan mereka. Bayangkan penderitaan yang harus ditanggung seorang istri dan ibu!
Nama-nama besar seperti Shireen Sungkar, Anissa Aziza, dan Larissa Chou turut angkat bicara. “ARMOR LAKNAT LU!!!” tulis Larissa Chou dengan penuh emosi. Sementara itu, Pandawara Group, sebuah grup yang terkenal dengan aksi bersih-bersihnya, menyindir tajam dengan menyebut Armor sebagai "sampah yang belum diangkut".
Dukungan moral untuk Cut Intan membanjiri kolom komentar. Banyak netizen yang mendoakan agar ia diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapi cobaan ini.
Kasus ini kembali mengingatkan kita tentang bahaya KDRT dan pentingnya mendukung korban agar berani berbicara. Bagaimana pendapat Anda tentang tindakan Armor? Apakah Anda setuju dengan cara selebriti menyuarakan kemarahannya?
Sampaikan dukungan Anda untuk Cut Intan Nabila dan bagikan berita ini agar semakin banyak yang sadar akan pentingnya melawan kekerasan dalam rumah tangga. Mari bersatu dan hentikan KDRT sekarang juga!
Tidak ada komentar
Opedi memerlukan kritik dan saran dari sobat Opedi demi kelangsungan blog ini.
Buat yang sekadar ingin komentar dipersilahkan.
Budidayakan berkomentar dengan perkataan yang baik.